B

B

Kamis, 30 Januari 2014

Sewindu

Sudah sewindu ku di dekatmu
Ada di setiap pagi, di sepanjang harimu
Tak mungkin bila engkau tak tahu
Bila ku menyimpan rasa yang ku benam sejak lama
Setiap pagi ku menunggu di depan pintu
Siapkan senyum terbaikku agar cerah harimu
Cukup bagiku melihatmu tersenyum manis
Di setiap pagimu, siangmu, malammu
Sesaat dia datang pesona bagai pangeran
Dan beri kau harapan bualan cinta di masa depan
Dan kau lupakan aku semua usahaku
Semua pagi kita, semua malam kita
Oh tak akan lagi ku menunggumu di depan pintu
Dan tak ada lagi tutur manis merayumu
Setiap pagi ku menunggu di depan pintu
Siapkan senyum terbaikku agar cerah harimu
Cukup bagiku melihatmu tersenyum manis
Di setiap pagimu, siangmu, malammu
Sesaat dia datang pesona bagai pangeran
Dan beri kau harapan bualan cinta di masa depan
Dan kau lupakan aku semua usahaku
Semua pagi kita, semua malam kita
Oh tak akan lagi ku menunggumu di depan pintu
Dan tak ada lagi tutur manis ku merayumu
Oh tak akan lagi ku menunggumu di depan pintu
Dan tak ada lagi tutur manis ku merayumu
Jujur memang sakit di hati
Bila kini nyatanya engkau memilih dia
Takkan lagi ku sebodoh ini
Larut di dalam angan-angan tanpa tujuan
Oh tak akan lagi ku menunggumu di depan pintu
Dan tak ada lagi tutur manis ku merayumu
Oh tak akan lagi ku menunggumu di depan pintu
Dan tak ada lagi tutur manis ku merayumu

Selasa, 21 Januari 2014

Adhitakarya Mahatvavirya Nagarabhakti

hari ini, tepat hari ini.
aku merasakan sukacita yang luar biasa.
jauh dari ekspetasi ku.
IA memang hebat
kehendakNYA terjadilah.
hari ini, tepat  hari ini.
ku terima merpati putih
koin emas
isinya “Adhitakarya Mahatvavirya Nagarabhakti”
Tuhan, ini gila banget.
what the h*ll going on heaven
ini lebih dari cukup.
atau terlalu lebih?
yang jelas ini (menurutku) nggak sebanding
dengan apa yang telah aku persembahkan.
Tuhan..
Yesus..
makasih ya.
i'll spread my wings and go flies away
to get proud of YOU
proud of home sweet home
proud of the INDONESIA
to get something humanity matter -called- SATISFICATION

“Adhitakarya Mahatvavirya Nagarabhakti” 
seorang pemuda terhadap masa depannya
-yang mulai terpancar-

Minggu, 05 Januari 2014

wheel of life



aku agak nggak sependapat bahwa kehidupan adalah roda, aku jugak agak nggak setuju kalo waktu kita dibawah -dengan mudahnya- bisa mutar muter sesuka udel lo, jadi lo bisa diatas waktu roda itu berputar.


kita semua kalo kesulitan emang pandai nyari nyari alesan buat menghibur diri... padahal coba pikirin kalo hidup kita kayak roda, ketika kita dibawah kemudian kita berputar keatas... lalu.. suddenly, unfortunately, ujug ujug, mak jegagik, mak jelontor, kita dibawah lagi trus gimana dong?

nggak terima? iya

marah? iya

jengkel? iya

nesu? jelas

mutung? makmu kui

makanya.. "roda" ini pas kalo kita dibawah trus sudden keatas rather than kita pas diatas trus mak jegagik kebawah kan?

sak karepmu.

jadi perumpamaan apa yang pas yang mengkondisikan kita ketika kita dibawah dan lalu keatas tanpa ingin kebawah lagi??

air? no! dia kalo jadi awan trus hujan gmana? jatoh juga
balon gas? kalo gasnya abis? jatoh pula
pesawat? roket mungkin? bensinmu iso yo unlimited koyo speedy?
burung? emprit? sumpah kalo ada emprit leng iso mabur terus, otot sayape tak transplantasi we cah

terus apa dong?

....

ibarat lingkungan. kita harus jadi bumi.
lhakok?




apakah bumi diatas atau dibawah?
apakah kamu berada di bawah atau diatas?
dibawah? yakin koe ning ngisor bumi?
diatas? yakin ra ndes koe ning atmosphere?

pernyataannya adalah bahwa bumi menjadi dirinya sendiri. bahkan kita tidak bisa mendefinisikan letak bumi dalam space. karena kita belum tahu batas space.

jangan mau bergantung pada roda kehidupan, justru kenyataannya kita yang pakai roda itu buat memudahkan pekerjaan kita bukan?


masih kurang tepat? merasa nggak mudeng?
itulah ciri ciri blog ini dan khususnya aku dewe.. gak pernah memiliki kejelasan humaniti
aku cuman ngluarin aja isi paradox yang nggak pernah bisa keluar di sela sela sum sum otak yang terbelenggu dalam kerasnya hidup dan kehidupan.

ini sekaligus post votum dan salam di tahun politik, kuda emas, 2014.

sekalius interpretasi konkrit sebuah manifestasi keadaan situasional secara afektif dan kebatinan yang multidimensional bilateral dan multilateral. sakcocot cocotmu lah...



dari seorang civitas cendekia instrumentalia soneta tempora lala akademia Taruna Nusantara

Jeovan FIllandro
to the past say wow to  the present say go to the future dont say no 
opo to? aku ra mudeng bla bla blast.