B

B

Rabu, 18 Juni 2014

abalienare feminae


woman Art Print

with me

LIFE IS SHORT II  Art Print
TAKE THE LEAP  Art Print
FIND ME AT THE SEA  Art Print
GET LOST WITH ME  Art Print
TAKE ME BACK TO PARADISE II  Art Print



stay curious

Venice! Art Print
Rose Art Print
Headdress Art Print
Wolf // Persevere  Art Print
Crashing Waves Art Print
Old School Charm Art Print
Stay Curious Art Print
 Colorful Saxophone By Sharon Cummings Art Print

The fact is, i’d rather marry her –the saxophone than you. She’s sexier, wilder, and hotter, very smooth audio –whisper my persona. change every single perspective.
the rhapsody. 

Sweet Eiffel Sweet Revenge

Remember this honey? I’ll take you there... 
i will.

Mental Fundamental




Black Waves Art Print
*BLUR*

Seperti yang sudah kalian banyak tahu tentang saya dan diri saya, saya adalah tipikal orang yang agak tertutup dan mungkin sebagian orang tidak akan pernah mengerti bahkan ingin mengetahuipun tidak. Dan kenapa saya menceritakan ini adalah bahwa secara psikologi, seseorang bahkan saya pun mempunyai sifat sosialis, saya ingin berbagi. Saya bukan penganut individualis walaupun terkadang logika saya terlalu independen.

Suatu saat yang sangat konstan secara berulang ulang, mental saya terlalu dicobai pelbagai hal yang mungkin sangat signifikan menggempur basis pertahanan visi saya, atau simpelnya adalah pendirian saya diserang. Menurut saya, menurut hemat saya, hal semacam inilah tindak criminal yang sangat criminal. Kenapa, bahkan rampok, jambret, atau mafia sekalipun bisa saja mengambil pusaka yang paling berharga sekalipun, tapi objek berharga itu akan nol nilainya ketika kita dihadapkan dengan pencurian identitas. Identitas? Ya. Coba anda pikirkan dengan logika yang sehat; mana yang anda pilih jika ada dua benda didepan anda

1.     Segelas air mineral kira kira satu liter
2.     Sebongkah batu ruby satu kilogram

Stop. Saya sudah tahu pilihan anda, coba kita ubah situasinya. Anda berada pada kekeringan tertentu yang melibatkan tekanan, sebutlah di padang gurun, dan anda kekurangan cairan. Stop. Saya juga sudah tahu jawabannya. Untuk apa saya memegang sebongkah ruby di padang gurun? Sendirian?



Kira kira semacam itulah harga sebuah pendirian. Sebuah identitas. Sesuatu yang entah apa mengakui bahwa kita ini walaupun diciptakan dengan purwarupa yang sama, memiliki kepribadian yang nyaris berbeda antara satu dengan yang lain.  Sangat abstrak. Sangat sepele tapi bila itu terjadi, ada satu hal yang nyaris musnah dalam kehidupan; kebahagiaan.

Pencurian identitas itu sangat rumit. Karena tidak tampak secara nyata dan kaitannya dengan visi alam perasaan. Kita akan berbicara secara terang terangan walau sampai disini pun mungkin anda tidak terlalu mengerti.





Saya adalah pengikut Kristus maniak. Saya sangat terinspirasi dengan tokoh yang muncul ditengah tengah krisis identitas tersebut. Latar belakang pada masa Masehi seperti yang saya boleh ceritakan, bahwa banyak orang menyembah dewa dewa, tuhan tuhan yang mereka sendiri buat. Pertanyaannya, mengapa hal ini bisa terjadi? Bukankah itu semacam pembodohan diri sendiri? “hai saya menyembah patung “X” buatan saya sendiri” tolol. Bukan. Ayo kita analisis. Ya! Identitas mereka hilang. Pendirian mereka akan visi mereka hidup hilang. Pandangan hidup mereka tidak menentu dan tidak ada arah. Mereka kehilangan GPS hidup mereka. Untuk apa saya hidup? Setelah saya kaya raya punya istri banyak, lalu apa?

Manusia adalah makhluk yang memiliki karakteristik yang cenderung tidak akan pernah bisa puas akan keinginannya. Itu bagus dalam artian pengetahuan misalnya. Tapi ini akan segera menggila pada puncaknya. Sebutlah transhumanisme. Rekayasa genetika. Kloning. Tidakkah itu gila? Tapi itu adalah kemajuan manusia akan ketidak puasannya. Untunglah pada masa itu lahir Yesus yang disebut Kristus. Ketika ia wafat, saya dapat menggambil situasi hati muridnya. Putus asa. Bagaimana guru yang adalah inspirasi saya mati di salib. Andaikata Ia tidak bangkit pada hari yang ketiga, habis sudah harapan saya akan keyakinan saya.

Semacam itu lah.

Saya ulangi. Andaikata Ia tidak bangkit pada hari yang ketiga, habis sudah harapan saya akan keyakinan saya. Apakah anda mengerti?

Coba saya ulang untuk kali ketiga. Andaikata Ia tidak bangkit pada hari yang ketiga, habis sudah harapan saya akan keyakinan saya.

Alasan untuk sesuatu yang kita sebut motivasi itu penting tapi menurut saya bukan segalanya. Pernah suatu saat saya bertanya pada teman saya “kenapa kamu memukul dia?” dia secara spontan menjawab “ya ingin saja”. sangat kontroversial bukan. Perilaku yang di manifestasikan tanpa ada alasan. Tanpa ada alasan yang jelas, yang menjelaskan.
Kenapa kamu percaya adanya Tuhan? Bagaimana ? tolong jelaskan secara matematis teoritis konkrit disertai bukti bukti yang riil dalam satu jam ini!. pertanyaan itu pernah saya dengar dari mulut seorang PKI (komunis-RED) kejamnya lagi seorang anak kecil berusia balita disuruh berdoa pada Tuhan agar Ia memberi makanan saat itu juga, lalu seorang guru yang rupanya beraliran atheisme mengucapkan suatu hujatan “bagaimana nak? Apa ada makanan di hadapan mu sekarang? Tidak bukan? Berarti Tuhan itu tidak ada! Coba kamu berdoa pada saya, saya akan memberikan!”. Tolong gelengkan kepala anda, tentang bagaimana kondisi ini berlangsung.

Ini namanya pencurian identitas. 


Semacam itulah. 

Tapi di zaman cyber ini, yang sudah semakin cyber, hal itu akan tak kasat mata. Tidak secara terang terangan, apalagi di siang bolong. Maling macam apa yang memiliki strategi bahwa kelak ketika ia beraksi ia merencanakan dirinya ditangkap.





SEMACAM ITULAH

Tolong. Saya katakan ini kepada anda yang mau mengerti betapa hari kedepan sangat jahat dan anda dipermainkan oleh sesuatu yang anda tidak tahu. Berjaga jagalah. Materaikan kekudusan yang diberikan Sang Pencipta agar anda tidak tersesat. Peganglah teguh cinta, iman, dan pengharapan. Resapilah pesan ini tanpa ada gap perbedaan pandangan atau keyakinan.

Kamis, 30 Januari 2014

Sewindu

Sudah sewindu ku di dekatmu
Ada di setiap pagi, di sepanjang harimu
Tak mungkin bila engkau tak tahu
Bila ku menyimpan rasa yang ku benam sejak lama
Setiap pagi ku menunggu di depan pintu
Siapkan senyum terbaikku agar cerah harimu
Cukup bagiku melihatmu tersenyum manis
Di setiap pagimu, siangmu, malammu
Sesaat dia datang pesona bagai pangeran
Dan beri kau harapan bualan cinta di masa depan
Dan kau lupakan aku semua usahaku
Semua pagi kita, semua malam kita
Oh tak akan lagi ku menunggumu di depan pintu
Dan tak ada lagi tutur manis merayumu
Setiap pagi ku menunggu di depan pintu
Siapkan senyum terbaikku agar cerah harimu
Cukup bagiku melihatmu tersenyum manis
Di setiap pagimu, siangmu, malammu
Sesaat dia datang pesona bagai pangeran
Dan beri kau harapan bualan cinta di masa depan
Dan kau lupakan aku semua usahaku
Semua pagi kita, semua malam kita
Oh tak akan lagi ku menunggumu di depan pintu
Dan tak ada lagi tutur manis ku merayumu
Oh tak akan lagi ku menunggumu di depan pintu
Dan tak ada lagi tutur manis ku merayumu
Jujur memang sakit di hati
Bila kini nyatanya engkau memilih dia
Takkan lagi ku sebodoh ini
Larut di dalam angan-angan tanpa tujuan
Oh tak akan lagi ku menunggumu di depan pintu
Dan tak ada lagi tutur manis ku merayumu
Oh tak akan lagi ku menunggumu di depan pintu
Dan tak ada lagi tutur manis ku merayumu

Selasa, 21 Januari 2014

Adhitakarya Mahatvavirya Nagarabhakti

hari ini, tepat hari ini.
aku merasakan sukacita yang luar biasa.
jauh dari ekspetasi ku.
IA memang hebat
kehendakNYA terjadilah.
hari ini, tepat  hari ini.
ku terima merpati putih
koin emas
isinya “Adhitakarya Mahatvavirya Nagarabhakti”
Tuhan, ini gila banget.
what the h*ll going on heaven
ini lebih dari cukup.
atau terlalu lebih?
yang jelas ini (menurutku) nggak sebanding
dengan apa yang telah aku persembahkan.
Tuhan..
Yesus..
makasih ya.
i'll spread my wings and go flies away
to get proud of YOU
proud of home sweet home
proud of the INDONESIA
to get something humanity matter -called- SATISFICATION

“Adhitakarya Mahatvavirya Nagarabhakti” 
seorang pemuda terhadap masa depannya
-yang mulai terpancar-

Minggu, 05 Januari 2014

wheel of life



aku agak nggak sependapat bahwa kehidupan adalah roda, aku jugak agak nggak setuju kalo waktu kita dibawah -dengan mudahnya- bisa mutar muter sesuka udel lo, jadi lo bisa diatas waktu roda itu berputar.


kita semua kalo kesulitan emang pandai nyari nyari alesan buat menghibur diri... padahal coba pikirin kalo hidup kita kayak roda, ketika kita dibawah kemudian kita berputar keatas... lalu.. suddenly, unfortunately, ujug ujug, mak jegagik, mak jelontor, kita dibawah lagi trus gimana dong?

nggak terima? iya

marah? iya

jengkel? iya

nesu? jelas

mutung? makmu kui

makanya.. "roda" ini pas kalo kita dibawah trus sudden keatas rather than kita pas diatas trus mak jegagik kebawah kan?

sak karepmu.

jadi perumpamaan apa yang pas yang mengkondisikan kita ketika kita dibawah dan lalu keatas tanpa ingin kebawah lagi??

air? no! dia kalo jadi awan trus hujan gmana? jatoh juga
balon gas? kalo gasnya abis? jatoh pula
pesawat? roket mungkin? bensinmu iso yo unlimited koyo speedy?
burung? emprit? sumpah kalo ada emprit leng iso mabur terus, otot sayape tak transplantasi we cah

terus apa dong?

....

ibarat lingkungan. kita harus jadi bumi.
lhakok?




apakah bumi diatas atau dibawah?
apakah kamu berada di bawah atau diatas?
dibawah? yakin koe ning ngisor bumi?
diatas? yakin ra ndes koe ning atmosphere?

pernyataannya adalah bahwa bumi menjadi dirinya sendiri. bahkan kita tidak bisa mendefinisikan letak bumi dalam space. karena kita belum tahu batas space.

jangan mau bergantung pada roda kehidupan, justru kenyataannya kita yang pakai roda itu buat memudahkan pekerjaan kita bukan?


masih kurang tepat? merasa nggak mudeng?
itulah ciri ciri blog ini dan khususnya aku dewe.. gak pernah memiliki kejelasan humaniti
aku cuman ngluarin aja isi paradox yang nggak pernah bisa keluar di sela sela sum sum otak yang terbelenggu dalam kerasnya hidup dan kehidupan.

ini sekaligus post votum dan salam di tahun politik, kuda emas, 2014.

sekalius interpretasi konkrit sebuah manifestasi keadaan situasional secara afektif dan kebatinan yang multidimensional bilateral dan multilateral. sakcocot cocotmu lah...



dari seorang civitas cendekia instrumentalia soneta tempora lala akademia Taruna Nusantara

Jeovan FIllandro
to the past say wow to  the present say go to the future dont say no 
opo to? aku ra mudeng bla bla blast.