B

B

Jumat, 01 April 2016

Ketika Gue (Mau) Bilang Cinta


HAI! (AND I MEAN SUPER BIG HAI TO YOU GUYS WKWK)

after a long journey to the center of your heart (aish), akhirnya gue bisa posting blog lagi. sebenernya yang bikin gue ga bisa post lagi itu karena laptop gue kmaren kecemplung kolam, dan keyboard nya korslet (and this made me feel like a shitty all the time) sampe akhirnya ASUS SERVICE CENTER mau ngobatin si item Enia ini (Enia is my laptop's name btw)

sebelum ke main topic, gue happy juga Miranda habis diservice tadi pagi (Miranda is my motorcycle's name btw) pokoknya minggu ini semua serba diservice, and everything like a brand new! :D #happymax

oke.

ketika gue (mau) bilang cinta...

ketika gue bilang cinta, jauh sebelum itu di otak gue yang terdapat di tengkorak gue memproses data data yang begitu complicated. apa data yang gue butuhkan jauh jauh hari sebelum akhirnya bilang cinta?

1. KEPO
kepengen tahu latar belakang si doi. tentu tujuannya gue pengen membandingkan dengan standar yang telah gue tetapkan sendiri, gue suka mikir mikir sebelum tidur, oh gini ya cewek ini dan itu. tapi biasanya gue juga membandingkan dengan realita, kalo informasinya gini tapi kenyataannya kok gitu... BLOCK

2. BIBIT BEBET BOBOT
Bibit berarti asal-usul, keturunan. Bebet adalah keluarga, lingkungan, dengan siapa teman-temannya. Sedangkan bobot adalah kepribadian, pendidikan, pekerjaan, gaya hidup dan tentu saja tingkat keimanan.

BIBIT; ni orang keluarganya kaya apa yah? tar kalo gue jadi pacarnya ditabokin sama bapaknya ga ya? tiap kali gue lihat bokap nya si doi, badan gue yang gede seolah tercover dengan mental gue yang tempe, so sad banget kalo nanti pacaran ditungguin bokap sama nyokap doi -__- , gue juga mesti lihat keluarganya tuh menanggapi gue apa adanya atau ada maunya, jangan sampe dapet keluarga yang malah menghambat pekerjaan misalnya.

BEBET: kalo bisa sih punya relasi yang dekat ama lu lu pada, misalnya satu kampus, satu fakultas, satu kelas, satu kelompok, satu kos (?)

BOBOT: latar belakang pendidikan tu hukumnya WAJIB guyss, lu pada kalo ngerasa perjuangan hidup lu berat, lu tuh worth gitu punya pacar dengan beban hidup yang sama dengan lu, karena cinta itu sebuah perjuangan yang layak diperjuangkan bersama dengan kontribusi usaha yang sama. gak bisa kan gue sendiri yang mati matian memperjuangkan sendiri... bukan cinta namanya... terus kalo bisa seagama, gue suka orang yang dia lebih ngutamain Tuhan daripada gue, bagaimanapun itu. terus
kalo bibit bebet bobot gak masuk kriteria... BLOCK

3. MULTITALENT
tau ga sih, sebenernya manusia itu diciptakan sama satu dengan yang lain oleh Tuhan, kecuali mereka yang mungkin kurang beruntung (cacat bawaan atau lahir) selama ada kemauan kita bisa menjadi siapa pun. lihat Mozart, gue yakin banget siapapun bisa kok jadi Mozart, yang kita butuhkan cuma latihan, usaha, dan kerja keras, soalnya yang gua yakinin, kita sama Mozart itu sama sama manusia yang anggota tubuhnya lengkap (punya otak juga, tangan juga, kaki juga, dsb)

singkatnya di section multitalent ini gue berharap gue dapet doi yang bisa ini itu dengan keterbatasan yang mungkin doi miliki. gak harus pinter dance, gak harus pinter masak mungkin. senggaknya dia punya potensi yang bisa dikembangkan.

4. PENGERTIAN
ni yang dibutuhkan cowok (yang nggak kurang ajar tentunya) sebenernya. tau ga sih, gue pengen ada dua mamah didunia ini. satu mama gua sendiri, satu lagi mama buat anak anak gua kelak. intinya lu pada gak mau kan punya istri yang jahat sama individu hasil pembuahan oleh SPERMA lu sendiri. pengertian bukan sama anak anak gue doang sih, gue juga perlu dingertiin wkwk. terus kalo gak pengertian... BLOCK

5. FAMOUSLESS
paling anti sama mereka yang mungkin punya kelebihan dibidang estetika tapi dipergunakan untuk keperluan yang mungkin gak ada tujuan yang jelas seperti... hits. dude, seberapa famous elu gak jamin hidup lu bahagia. ada yang suka banget ngoceh di sosmed tapi in the real life kayak kesepian gitu. bohong sama diri sendiri. terus buat mereka yang suka pamer estetika tanpa ada tujuan... BLOCK

gue suka mereka yang jadi produser atas film mereka sendiri. mereka yang kerja keras tanpa terekspose. artinya, kerja keras tanpa menghilangkan makna kerja keras itu sendiri, if you know what i mean.





sebenernya banyak banget yang perlu dipertimbangkan sebelum gue ngomong cinta ke orang. tapi yang perlu lu ingat, manusia itu gak ada yang ultimately perfect. jangan terlalu selektif sama orang, terima lah kalo emang lu ada zing sama doi, ntar kekurangannya kita lah yang nutupin. pikiran pikiran diatas tuh cuma istilahnya sebuah patokan.

yang jelas be yourself aja dengan usaha dan kemampuan yang kita miliki, kita bisa ngejar kesempurnaan.


#happylife







#aittttssssss



Selasa, 09 Februari 2016

What happens next?





It's unbelievable
This is as good as it gets
It's unbelievable
Don't know what's gonna happen next
It's unbelievable
You haven't seen nothing yet
It's unbelievable, it's unbelievable

When I was a kid I saved up all my dough so I could buy C-3PO
Put Mentos in my Diet Coke in the backseat of the bus
When I was a kid I ate Spaghetti-Os, played laser tag and G.I. Joes
And if you vowed "no girls allowed, " then you could join the club
When I was a kid I spent my Saturdays
Blowin' on Nintendo games
The newest thing was "Lion King, " and I could feel the love

When I was a kid I dreamed of Power Wheels
Stayed up late watching action films
And I won't lie, my friends and I, were too legit to quit
When I was a kid I lived for climbing trees, ate Dr. Pepper jellybeans
My favorite part of "Jurassic Park" was how real the raptors looked
When I was a kid I still had VHS, watched Fresh Prince and Jazzy Jeff
Zack Morris owned the first cell phone, and it was off the hook!


Gak, Pogs, and Floam, and "Home Alone, " "Berenstein Bears" and bean bag chairs
My L.A. Looks and Goosebumps books, oh Etch-a-Sketch
What happens next?
Grape Juicy Juice and Dr. Seuss, piggy-back rides and
Slip 'N Slides, McDonald's fries, those were the best
What happens next?

It's unbelievable
When I think back I'm amazed
It's unbelievable
Cause baby those were the days
It's unbelievable
It ruled in so many ways
It's unbelievable
it's unbelievable



PIE SUSU


  Pagi itu kondisinya lembap dan panas. Itu hari pertama hari aku masuk kampus, dan tentunya ada program yang mengatasnamakan studentday sebagai bentuk ospek yang terselubung, tapi whatever, kita nggak ngomongin ospek ospek sekarang, tapi peristiwa yang lain yang ada didalamnya.

Pendaftaran untuk ospek studentday itu menyebalkan, kebetulan kampus Udayana dibagi dua, satu dibukit, satu di Sudirman, Denpasar, dan pendaftarannya di bukit. Bukitnya bukan yang sejuk sejuk itu, bukan!, bukit kapur, tandus dan kering, tapi sesaat bukit itu jadi tempat yang menyenangkan. Pemilik sepasang bola mata cokelat hadir, si pie susu, karena untuk merasakan kehadirannya bahkan indera visual tidak mampu mendeskripsikannya. Dia memanjakan setiap rangsang yang memungkinkan untuk muncul bahkan saat kondisi yang tidak seharusnya dirangsang.

Rangsang? HMMMMM ”RANGSANG” wkwk

Pie susu sepertinya lihai menyembunyikan ke-tahuan-nya kalau ia sedang diperhatikan. She always do. Likei know you watching me” . pie susu, gurih dipinggir, manis ditengah. Hmm, i like it. unfortunately, everyone favourite too!. naluri ini penasaran. 

Tapi

Aku kan punya teman SMP, dia punya motto kurang lebih seperti begini “good is not enough, be the different one!” namanya Ara. Aku suka motto ini. jadi berbeda itu sesuatu yang kreatif dan menarik. “jadi berbeda” HMMMMM. Semua suka pie susu. Aku bukan orang yang tipikal. Yang kumaksud adalah antimainstream, aku nggak suka apa yang kebanyakan orang lain suka.

Aku nggak suka pie susu.

Nah, kalo udah daftar ospek studentday, kegiatannya dilaksanakan di Sudirman. Untung di Sudirman. Adem, sejuk, angin anginan, itulah kontra kondisi Sudirman dan bukit. ospek studentday itu kurang lebih sama dengan yang kebanyakan institusi adakan. Cuman yang membuat beda pada hari itu,

Pie susu

Sebenenya komposisi pie susu itu sederhana, di Bali sendiri ada merk terkenal pie susu ”enaaak”  ingat “A” nya ada 3. Kalau nggak 3 tu it’s fake. Rasanya tu loh. Lu musti coba. Karena demikian, bentuk pie susu itu bulat, tapi diameternya nggak besar, Cuma 10 cm. Emang enak, tapi menurutku itu semu, enak tapi kecilllllllll sekali. Kalo gak beli banyak, rasanya... ah fak, ga bisa nahan buat nyemil pie susu lagi.

Mungkin

Itu juga mungkin pas banget sama karakter si pie susu.

(to be continued)

Malem ini gue ga pengen ngelanjutin kisah pie susu dulu, mungkin besok besok. Wkwk


bye 

Selasa, 05 Januari 2016

THE CURSE





Jadi panitia Natal
Sepertinya menjadi
Kutukanku :’D



whatever,

Merry Christmas !

Jumat, 01 Januari 2016

FIRST!


2016

WELL,
IM STILL THAT KID ON THE ROCKET RIDE,
TO INFINITY AND BEYOND

Jumat, 25 Desember 2015

God rest ye merry, gentlemen

God rest ye merry, gentlemen
Let nothing you dismay
Remember, Christ, our Saviour
Was born on Christmas day
To save us all from Satan's power
When we were gone astray
O tidings of comfort and joy,
Comfort and joy
O tidings of comfort and joy

From God our Heavenly Father
A blessed Angel came;
And unto certain Shepherds
Brought tidings of the same:
How that in Bethlehem was born
The Son of God by Name.
O tidings of comfort and joy,
Comfort and joy
O tidings of comfort and joy

"Fear not," said the Angel,
"Let nothing you affright,
This day is born a Saviour
Of pure or Virgin bright,
To free all those who trust in Him
From Satan's power and might."
O tidings of comfort and joy,
Comfort and joy
O tidings of comfort and joy

Now to the Lord sing praises,
All you within this place,
And with true love and brotherhood
Each other now embrace;
This holy tide of Christmas
All other doth deface.
O tidings of comfort and joy,
Comfort and joy
O tidings of comfort and joy


Jumat, 11 Desember 2015

COLLEGE STUDENT

Gitu amat sih mukanya? ya ini ceritanya sebelum praktikum histologi. antara serius, tapi nyante. tapi ya serius. tapi nyante hahaha. kegiatan perkuliahan itu jauh beda sama SMA. buat adik adik yang mau ujian nasional tahun ini, pikirkan matang matang, apa yang harus dilakukan selanjutnya. mau kuliah boleh, mau langsung kerja it's okay. 

milih kuliah itu bukan masalah pride, tapi masalah passion, kuliah itu istilahnya pendidikan pro untuk jenjang selanjutnya yaitu profesi. jangan buru- buru milih "dokter" kalau nggak tau kenapa milih pendidikan itu, kalian dianjurkan mengevaluasi kemampuan kalian sebagai pertimbangan dalam memilih pendidikan selanjutnya.

jangan anggap orang lain adalah saingan ketika nanti kalian harus menemui ujian seleksi perguruan tinggi, tapi anggaplah ujian itu sebagai pembuktian kalo kalian layak diterima. istilahnya to prove. seberapa layak sih kalian diterima di perguruan tinggi X atau Y. karena ketika kita menganggap orang lain saingan, justru esensi ujian itu nggak terasa atau salah makna. saya yakin ini yang membuat banyak orang merasa gagal ketika mereka nggak lolos. 

ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan, ini lah yang disebut masalah. masalah itu ada penyelesaiannya dan memang kita harus menyelesaikannya atau to solve. kalo menurut saya ketika kita berpikir kita akan gagal disitulah kita berharap untuk gagal. maka kegagalan itu dalam otak saya tidak eksis, it doesn't exist. yang ada adalah 'saya belum berhasil'. coba tanamkan dari sekarang.

ok stop berkata formal wkwk. the point is, gue cuma mau kasih ke adek adek kalo masa depan kalian sudah didepan mata, pick the best for you and the rest of your life, selamat menempuh berbagai ujian yang menyenangkan, MENYENANGKAN wkakaka

Sabtu, 26 September 2015

UNDERESTIMATE



Aku dulu pernah sekolah di SMP Negeri 1 kota Salatiga. Waktu itu bulan Februari tahun 2012. Aku duduk di bangku kelas 9 tepatnya 9B. 9B itu bukan kelas unggulan, siswanya yang bersemayam di kelas tersebut cenderung nyante kalo nerima materi, and so did i. Ceritanya diadakan pelajaran jam ke 0 (nol), dimaksudkan biar siswa kelas 9 lebih siap secara materi dalam menghadapi ujian nasional tingkat SMP. Ada guruku yang namnya Bu Le panjangnya Bu Leeeeeeeeeeeeeeeeeee. Nggak dong. Namanya Bu Laila, ngajar bahasa inggris, makanya di panggi Bu Le, masak Bu Lail? Atau Bu Ila? Kalo Bu Laila kepanjangan. Bu Le. Simpel. Keren. Mudah diingat.

“DONT UNDERESTIMATE EACH OTHER”, tiap kali dia masuk waktu jatah pelajaran jam ke nol dia bilang kayak gitu. “apasih” “ngapain sih ini guru” “maksutnya apa” “nggak ada hubungannya sama materi” “pendidikan karakter bullshit” gumamku sama teman seperjuanganku namanya Io, iya I sama O. Io. Simpel. Keren. Mudah diingat. Aku emang suka menghujat kalo ada statement yang menurutku nggak penting. Kalo kalian juga, berarti kita jodoh dimasa lalu. Kalo sekarang aku ngerti apa maknanya. Maaf, kita nggak jodoh lagi.

Sering kok underestimate itu terjadi. Pelakunya sadar atau nggak sadar, sama aja, dia melakukannya. Aku. Contoh yang bisa digunakan. Underestimate itu udah jadi makanan ku sehari hari, aku melakukannya kalo nggak sadar (aku nggak mungkin sadar ngelakuin karena menilai jelek orang lain itu menurutku nggak begitu penting) dan jadi korban underestimate orang lain.

Di SMA ku yang di Magelang, contoh kasus, waktu itu ada seleksi organisasi yang menurutku nggak fair. Aku emang nggak sekeren teman temanku, aku agak pendiam dengan kondisi yang belum sepenuhnya aku tahu. Jadi aku nggak sok kenal sok dekat sama tim seleksi. Tim itu tim yang bergerak di bidang akademis. Aku nggak terpilih. Aku kecewa. Ini lebay. Tapi kok rasanya aku punya potensi, aku punya komptensi dan aku seorang yang punya passion di bidang itu. Aku nggak terpilih karena aku nggak keren. Fair? Underestimate banget sih. Dalam paradox ku, aku mau bilang, “astaga, kamu nggak tau siapa aku” dan ini agak baper. Bapeeerrrrr wkwk. Tapi pun kalo aku bilang kayak gitu tapi ga ada bukti, sama aja kan aku underestimate dia?. Maka aku cari nilai akademis setiap anggota tim seleksi organisasi terebut. Aku nggak mau sombong ya. Ini cuma bukti kalo kita (aku dan kamu, pembaca blog ini) berharga. BERHARGA (Kamu nggak boleh disepelekan orang lain). Akademisnya ? aku menang, samapta? Aku menang. Kepribadian? Aku menang. Oh boy. You gonna  die assh*le.

Tanggal 17 agustus kemaren, diadakan ospek universitas. Ada segerombolan anak sastra dan budaya. Disuruh baris. Mereka bergumam. Dan aku mencari celah buat membentuk barisan. Mereka? Mendorongku keluar. Perilaku ini menurutku tindakan underestimate loh. Aku agak tersinggung kalo ada orang yang nggak ramah.  Kuangkat tas polo yang tulisannya SMA ku, mereka langsung ngasih tempat dan langsung bilang “oh dari SMA ini ya? Eh nama aku...” SHUT YOUR MOUTH UP. Kunci mulut mu itu.

Pernah bereksperimen?  Siang ini aku melakukan social experiment. Ada orang dari fakultas X, aku ajak kenalan, aku bohong, ngakunya aku dari fakultas sastra dan budaya. Sebatas berkenalan aja, nggak ada lanjutanya dan nggak ditanyain apa apa, diacuhkan, dibuang, dicuekan (bahasa apa ini wkwk). Emang apa salahnya jadi anak sastra dan budaya? Mereka juga bisa kaya, juga berhak punya lingkungan sosial. Dilain waktu, aku memperkenalkan diri sebagai aku yang sekarang, semuanya tampak antusias bertanya bagaimana sekolahku di sekolah ini, di fakultas itu, berteman dengan si ganteng X dan si cantik Y. Ini semua tampak bullshit. Kenapa orang harus memandang rendah orang lain? Kayak dirinya itu berhak memandang rendah orang lain?, dia yang adikuasa?, dia yang digdaya?, dia yang paling cerdas?, dia yang punya kendali atas kehidupan orang  lain?. Itu semua malah tampak tolol kalo orang orang yang suka menjelekan orang bertemu mereka yang lebih di segala aspeknya.

Aku agak senang, dan puas, lihat tim seleksi yang dulu itu sekarang pontang panting nyari perguruan tinggi, bayar bermilyar milyar untuk diterima di universitas ini dan itu. Aku bukan balas dendam ya. Ini sebatas perasaan emosional. Ini seperti menanam biji yang busuk dan tumbuhlah tanaman yang busuk, dan ia yang menuainya, mendapatkan kebusukan pula. Kamu yang suka memandang rendah orang lain akan direndahkan bangsat.

Bu Laila, anda adalah salah satu sokong kehidupan saya. Saya tidak pernah menyesal menerima didikan anda dalam kehidupan saya. Terlebih, saya belajar bagaimana memperlakukan orang lain. Saya sepenuhnya akan berusaha untuk tidak menjelekkan orang lain.

Buat pembaca bloger, kalian berharga, kalian nggak pantas menerima penilaian buruk kalo memang kalian tidak seperti demikian. Buktikan kalo kalian lebih daripada mereka yang menjelekkan anda. Karena setiap individu itu.... ya berharga, aku habis kata kata wkwk aku lagi ngantuk sejujurnya. Bobok? Yuk bareng. Dalam tidur siangmu ini, eh tidur siang kita, aku harap dalam benakmu terbayang kata kata “DONT UNDERESTIMATE EACH OTHER”nya Bu Le.












Today quote? 

“Kamu yang suka memandang rendah orang lain akan direndahkan bangsat”

Pardon my language.



Kamis, 17 September 2015

designer

Affection, the gifted architect
Is making a draft and beautiful design
The options and possibilities
Are endless when we connect and realign
Collections of books and documents
Arise and parade around my cluttered desk
Reworking the math and measurements
Until I'm convinced these plans are picturesque
Like mountains in the Midwest
Reaction creates the columns dark
And wide like the roads around Fort Lauderdale
The structures begin to take their shape
Before I've designed the public monorail
The turnpike and high speed motorway
Connect and enclose the quaint suburban streets
The airport, the broad suspension bridge
The lake and the beach where several rivers meet
Compounded from the spreadsheet

A city sparkles in the night, how can it glow so bright?
The neighborhoods surround the soft florescent light
Designer skyline in my head, abstract and still well read
You went from numbered lines to buildings overhead