8 tahun lalu seorang remaja muda berusia 14 tahun berangan
angan kelak ia akan menggenggam dunia. Dan semua itu hanya untuk membuat kagum
satu wanita. Naif dan terbutakan oleh ambisi yang ia sadari akan membuatnya
tenggelam dalam lautan keputus asaan karena kagum saja tidak cukup membuat
seorang wanita jatuh hati kepada seorang pria. Apalagi jika pria itu masih
remaja dan memang tidak menarik secara kepribadian maupun seksual. remaja itu
masih kurang berpengalaman mengarungi lautan cinta. Ia hanya berpikir dengan harta
dan tahta yang saat ini belum dimilikinya, maka ia akan mendapatkan wanita.
Pernyataan itu memang tidak terbantahkan. Namun, 8 tahun
setelahnya ia jatuh hati pada seorang wanita, namun bukan wanita yang sejak
pertama ia dambakan. Entah mengapa wanita ini sungguh telah membuatnya luluh. Perahu
yang mengarungi lautan ganas kini ingin berlabuh dan menurunkan jangkar. Keduanya
telah menetapkan janji yang suci disaksikan oleh lelembut dan satu dua malaikat
yang saat itu kebetulan lewat di gubuk kecil tempat mereka menjalin untaian
kasih. Semua makhluk yang mendengar janji suci itu meneteskan air mata terharu,
bak menonton drama romeo dan Juliet. Cinta yang murni tanpa memandang materi
duniawi. Setidaknya begitulah yang dianggap remaja itu yang kini telah beranjak
dewasa. Ia mulai melupakan wanita yang sejak awal menjadi targetnya yang menuntut harta dan tahta, dan kini teralih
kepada wanita yang hanya merajuk akan ketulusan cinta.
Namun tak lama setelah itu, wanita yang kini menjadi kekasih
jiwa nya pergi meninggalkannya. Ia benar benar kecewa. Marah. Membenci omong
kosong yang dahulu mereka anggap janji suci. Demi harta dan tahtanya, ia tidak
memiliki semua itu, dan tiba tiba seorang wanita yang mau menerimanya namun
pergi sekejap mata. Ternyata memang benar masalahnya adalah harta dan tahta. Tidak,
wanita ini tidak mempermasalahkan apa yang remaja ini punya, atau status yang
melekat padanya, tapi mungkin keluarganya, mungkin adiknya, mungkin adik
lainnya, atau mungkin orang tuanya. Ia tidak peduli dengan semua itu. baginya
kini ia telah dikhianati cinta. Tidak ada ketulusan cinta didunia ini, dan
meskipun telah dimilikinya hanya barang sejenak, cinta itu selalu dicabut paksa
oleh makhluk jahanam yang mendukung kejahatan.
Demi apapun juga dan kenaifannya, Suatu hari nanti ia akan
menggenggam dunia. Memperoleh yang selama ini menjadi impiannya. Ia mengatakan
semua itu juga pada lelembut dan malaikat. Dan suatu saat, wanita yang
bersanding dengannya tidak perlu menghiraukan harta maupun tahtanya. Sampai itu terbukti benar adanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar